Kamis, 04 Desember 2014

Kopling

 Uraian

Kopling ( clutch ) terletak diantara mesin dan transmisi , seperti diperlihatkan  pada gambar  dibawah , fungsinya untuk menghubung dan melepaskan tenaga mesin ke transmisi melalui kerja pedal kopling selama terjadi perkaiatan roda gigi .    Demikian juga kopling  dapat memindahkan  tenaga secara perlahan – lahan  dari mesin ke roda -roda  penggerak ( drive  whell )  agar gerak mula kendaraan  dapat berlangsung  dengan lembut  dan  perpindahan  roda roda gigi  transmisi dapat lembut sesuai  dengan kondisi  jalannya kendaraan .





Persyaratan kopling

  • Harus dapat menghubungkan transmisi dengan  mesin secara lembut  .
  • Pada saat menghubungkan ke transmisi  harus dapat  memindahkan  tenaga  tanpa terjadi slip .
  • Haris dapat membebaskan  hubungan  dari transmisi  dengan sempurna  dan cepat .

2.    Rangkaian kopling

Kopling  ( clutch ) terdiri dari beberapa  bagian seperti  diperlihatkan pada gambar dibawah .   Tutup kopling  ( Clutch Cover )   terikat pada roda  penerus ( Fly Wheel )  mesin oleh beberapa baut  dan berputar  bersama – sama  dengan  pelat kopling  sesuai  dengan kecepatan mesin .




RANGKAIAN   TUTUP   KOPLING

Selama tutup kopling ( clutch Cover ) mesin terikat pada roda penerus  ( Fly Wheel ) mesin dan berputar  bersama – sama dengan putaran mesin , mesin harus dalam keadaan seimbang untuk menghasilkan  putaran yang balance , selain itu harus juga mampu mempunyai  memindahkan panas dari hubungan kopling .
Tutup kopling  dibagi menjadi dua tipe , dfan ini tergantung pada tipe  pegas yang digunakan untuk menekan pelat penekan  ( Presure Plat )  terhadap pelat kopling  ( clutch Dics ) : dengan menggunakan pegas diaphragma  dan dengan pegas coil .
Dewasa ini tutup kopling tipe pegas diaphragma banyak digunakan , tipe pegas coil ini banyak digunakan pada kendaraan berat .




KOPLING TIPE COIL SPRING

Koling tipe pegas Diaphragma

Tipe kopling diaphragma ( Diaphragma Spring )  mempunyai keuntungan sebagai berikut :
·         Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pedal kopling diusahakan sekecil mungkin .
·         Pegas diaphragma menekan pelat penakan lebih merata  dibandingkan dengan pegas coil .
·         Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi  tekanan  pada pelat penekan .
·         Selama sekeling permukaannya rata , kopling tetap imbang .
·         Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas  akan berkurang  pada kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal , kopling tipe pegas  diaphragma  bebas dari problema ini .
·         Pegas diaphragma memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil , sehingga sirip – sirip pendingin dapat  diletakkan pada penekan .
·         Jumlah  bagian – bagiannya lebih sedikit dari pada tipe pegas coil .

3.    PELAT KOPLING

Pelat kopling tipe  ( clutch Dics ) diperlukan untuk dapat memindahkan tenaga dengan lembut tanpa terjadi  slip .  Pelat kopling dibuat sedemikian  rupa , agar pada saat tenaga harus dibebaskan , kopling dapat bekerja sempurna dan cepat  .



Pelat kopling terdiri dari  facing ( bagian yang bergesekan ) , semacam bahan gesek  ( friction  material )  yang dikeling disekeliling pelat  pada kedua permukaannya dan hub yang terletak dibagian tengahnya , yang menerima  perkaiatan  dengan input shaft transmisi .



Hub diletakkan diantara pelat – pelat  dan dibuat sedemikian rupa agar dapat bergerak sedikit  dalam arah dari putaran melalui peredam ( pegas  coil atau karet ) .  Bentuk ini bekerja untuk mengurangi kejutan pada saat tenaga dihubungkan .

4    MEKANIME PENGGERAK 
Ada Dua Tipe Kopling  , dan dibedakan dari cara bekerjanya : kopling hidraulis dan kopling mekanis yang menggunaan  kabel  .




TIPE KOPLING MEKANIS

Kolping mekanis ( mechanical  Clutch ) terdiri dari beberapa bagian  - bagian seperti diperlihatkan  pada gambar   dibawah ini  ,  perpindahan pedal  kopling diteruskan ke bodi kopling secara langsung oleh kabel .




TIPE KOPLING HIDRAULIS

Konstruksi kopling hidraulis ( hidraulis clutch )  seperti pada gambar dibawah .  Pada tipe kopling ini , pergerakkan  pedal kopling dirubah oleh master silinder menjadi tekanan hidraulis  kemudian diteruskan  ke garpu  pembebas  kopling  ( clutch release fork ) melalui selinder pembebas ( release sylinder ) . Pada kopling tipe ini , pengemudi tidak terganggu oleh bunyi getaran mesin dan kopling mudah digerakkan .





( 1 )   Master Silinder Kopling

Master silinder kopling  ( clutch master sylinder ) terdiri dari  reservior , piston , sylinder cup , katup dan lain –lain  dan tekanan hidraulis ditimbulkan oleh gerakan piston .   Batang penekan kopling ( clutch pushrod )  tertarik ke arah pedal kopling oleh adanya  pegas pembalik pedal ( pedal return spring )




Master silinder kopling dengan tipe booster

 ( 2 )     Silinder Pembebas  Kopling

Silinder pembebas kopling  ( Release Cylinder )  dibagi dalam  dua tipe  :

·         Tipe yang dapat disetel  ( adjusting type )
·         Tipe menyetel sendiri ( self adjusting type )



1 )   Silinder Pembebas Tipe  yang dapat disetel

Konstruksi silinder pembebas  ( relese cylinder )  seperti gambar dibawah  .  Minyak hidraulis dari master silinder  menyebabkan  piston  pada release   cylinder  mendorong batang penekan ( pushrod ) dan mendorong garpu pembebas ( clutch Release Fork )  .  Silinder pembebas ( Release Cylider )  mempunyai saluran pembuang  udara ( bleeder plug ) untuk mengeluarkan udara  dari saluran hidraulis , dan pegas pembalik menjaga  agar garpu pembebas  kopling  dan batang penekan  ( pushrod ) tetap bersentuhan satu sama lainnya .



2 )  Silinder Pembebas Tipe  Menyetel Sendiri  ( Self Adjusting   Release Cylinder )

   Kebebasan garpu pembebas  kopling biasanya  penyetelannya dengan jalan merubah panjang  batang penekan .     Pada kendaran modern , untuk  menghilangkan  penyetelan  gerak bebas  maka digunakan  silinder  pembebas  tipe menyetel  sendiri .  Pada silinder pembebas  tipe menyetel sendiri  tidak menggunakan  pegas pembalik  garpu pembebas , sebagai pengganti  , maka pada silinder pembebas dipasang pegas  ( conical spring  )   untuk menjaga  agar garpu pembebas  ( release fork ) selalu bersentuhan  dengan batang penekan .  




BANTALAN   PEMBEBAS


Bantalan pembebas  ( Release Bearing )  memudahkan garpu pembebas beergerak mundur dan maju  sepanjang penompang batalan depan transmisi ,  untuk menekan putaran pegas diagphragma   ( atau lengan pembebas pada jenis pegas coil ) dan membebaskan  kopling . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar