LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PAPANDAYAN MOTOR
JL. Papandayan no. 120 Garut Telp. (0262) 233888
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang
Prakerin
Tahun Ajaran 2014 – 2015
DISUSUN OLEH :
NAMA : Usep
Muklas
NIS : 121310338
KELAS : XII
– TKR 2
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Jalan Suherman No. 90 PO BOX 103 Telp. /Fax. 0262 –
233141 Garut
Email : smknegeri2garut@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat atas segala limpahan karunia ruang dan waktu sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri di Papandayan
Motor dengan baik.
Penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini berdasarkan pengetahuan yang
saya peroleh selama melakukan prakerin di Papandayan Motor serta berdasarkan
keterangan dari pembimbing dan para staf di lingkungan kerja yang dengan ikhlas
telah memberikan kontribusi bagi saya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Saya ucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak
Drs. H. Aban Suryana, MSi sebagai Kepala SMK Negeri 2 Garut
2.
Bapak
Drs.Gusti Gunawan S.Pd selaku ketua Pelaksana Prakerin
3.
Bapak Nando Susanto S.Pd. sebagai ketua program Teknik Kendaraan Ringan
4.
Bapak
Drs.
H Latif selaku pembimbing pra sidang.
5.
Bapak Lani selaku kepala
bengkel Papandayan Motor.
6.
Bapak Nurdin selaku pembimbing di Papandayan Motor.
7.
Pihak-pihak
yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga
Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap Laporan ini dapat
menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua. Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam melaksanakan
pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan
Menengah Atas, yang memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang
mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan
yang bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan keahlian untuk
memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk
melakukan Prektek Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia
kerja yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia industri. Karena
prakerin merupakan salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia
industri di bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( servis ) pada kendaraan. Oleh
karena itu,
siswa –
siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR )
di SMK sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri. Salah satu industri di bidang otomotif adalah Papandayan Motor.
Papandayan Motor merupakan sebuah perusahaan yang
terletak di kabupaten Garut yang menggeluti bidang jasa perbaikan, servis, dan
perawatan pada kendaraan, juga menggeluti bidang perdagangan yang
mendistribusikan mobil – mobil dengan segala merek. Perusahaan
ini hampir selalu menerima siswa prakerin, karena
sangat terkenal dikalangan masyarakat sekitar. Oleh karena
itu Papandayan Motor kadang kekurangan karyawan, dan siswa prakerin merupakan salah satu solusi untuk menutupinya.
Saya memilih Papandayan Motor untuk tempat prakerin
karena selain tempatnya yang masih terbilang dekat, banyak
transportasi yang ada, juga tempatnya sangat cocok untuk saya dalam mencari ilmu pengetahuan dibidang
otomotif dan juga disana pekerjaannya tidak
menyeleweng dari kompetensi jurusan.
1.2.
Tujuan
Praktik Kerja Industri
1. Menghasilkan
tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2. Dapat mengetahui
perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri dengan lingkungan Sekolah;
3. Meningkatkan
efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas;
4. Memberikan
pengalaman dan penghargaan terhadap
siswa akan pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan;
5. Mampu untuk mengamalkan
ilmu yang telah di dapat
selama di bangku sekolah;
6. Memperoleh
pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar jurusan; dan.
1.3.
Manfaat
Praktik
Kerja Industri
1. Manfaat
Bagi Siswa
Manfaat
Praktik Kerja Industri
bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan selama mengikuti program Praktek Kerja
Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal peluang dimasa depan sebagai
persiapan membangun karier dibidangnya.Selain itu juga sebagai media penyalur
ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan
Praktek Kerja Industri.Manfaat yang bisa didapat juga sebagai pengenalan, pemahaman,
berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan
hal positif lainnya yang bermanfaat.
2. Manfaat
Bagi Perusahaan
Manfaat
Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara para
siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan
institusi masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi keilmuan
antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai pengembang
studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Manfaat
Bagi Sekolah
Manfaat
Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program
keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak industri. Juga sebagai
umpan balik penyempurnaan program Praktek Kerja Industri, sistem pembelajaran,
menyelaraskan kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan sistem
pembelajaran di Praktek Kerja Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah untuk
menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.
1.4.
Tujuan
Penulisan Laporan
1. Untuk
melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan
pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan
tertulis.
2. Untuk
memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.
3. Untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti
sidang prakerin.
4. Bukti
nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.
1.5.
Metode
Yang
Digunakan
Untuk menyusun laporan ini kami berusaha untuk
mengumpulkan informasi profil perusahaan atau instansi dan hal-hal yang
berhubungan dengan Otomotif
dan data-data yang diperoleh dari hasil prakerin terhadap pembimbing dan staf karyawan, baik
berupa informasi suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan dengan otomotif.
1.6.
Landasan
Hukum Praktek Kerja Industri
1. UU
No.2 Tahun 1998
2. PP
No. Tahun 1990
3. PP
No.39 Tahun 1992
4. Keputusan
Mendikbud No. 0490-U/1992
1.7.
Waktu
dan Tempat
Pelaksanaan Prakerin
Kegiatan prakerin yang saya lakukan bertempat di
Papandayan Motor yang beralamat di Jalan Papandayan nomor 120 Garut. Waktu
pelaksanaannya dimulai dari tanggal 1 Juli 2014 hingga 30 September 2014 dari
pukul 08.00 sampai pukul 16.00.
1.8.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana cara membedakan mana Brake Pads rem cakram yang
masih bagus dan tidak?
b.
Bagaimana cara mengetahui gejala plat kopling yang telah
aus?
c.
Bagaimana langkah kerja cara mengganti ring gear
differential?
1.9.
Sistematika Penulisan Laporan
Untuk sistematika penyusunan
laporan prakerin ini, penulis deskripsikan berdasarkan bagian-bagian, sebagai
berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan,
dasar
hukum, waktu dan tempat kegiatan, rumusan masalah dan sistematika
penulisan
laporan.
2. BAB II KONDISI
PERUSAHAAN
Meliputi profil perusahaan, sejarah
singkat perusahaan, jabatan anggota perusahaan, tugas dan wewenang masing masing bagian, dan
fasilitas - fasilitas pendukung pada perusahaan.
3. BAB III KAJIAN TEORI
Meliputi materi bahasan dan gangguan –
gangguan pada komponen.
4. BAB IV HASIL KEGIATAN
DAN PEMBAHASAN
Meliputi kegiatan prakerin
5. BAB V PENUTUP
Meliputi
kesimpulan dan saran.
BAB II
KONDISI TEMPAT PRAKERIN
2.1.
Profil perusahaan
Nama perusahaan :
Papandayan Motor
Berdiri :
Tahun1990
Alamat : Jln. Papandayan no.
120 Garut
Kepala Bengkel :
Lani
Bidang usaha :
Perbaikan dan showroom mobil
Nomor telepon :
(0262) 233888
2.2.
Sejarah Singkat Perusahaan
Papandayan Motor, merupakan sebuah
perusahaan yang didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Somantri. Perusahaan ini
bertempat di Jalan Papandayan nomor 120 Garut. Perusahaan ini melayani
perbaikan mobil dan sekaligus showroom mobil.
Pada
awalnya perusahaan ini hanya melayani perbaikan mobil saja, tetapi semakin
perusahaan ini semakin maju dan akhirnya mendirikan sebuah showroom mobil dari
berbagai merek mobil.
Pemilik
sekaligus pendiri perusahaan ini yaitu bapak Somantri. Kepala bengkel
perusahaan ini bernama Lani. Perusahaan ini memiliki 3 orang mekanik dan
beberapa sales yang bekerja di bagian showroom dan toko spare part.
2.3.
Bidang Usaha
Papandayan Motor
bergerak dibidang usaha perbaikan mobil sekaligus showroom mobil dengan
berbagai merek dagang mobil.
BAB III
KAJIAN TEORITIS
3.1. Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada
cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan
bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya
pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self
energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi
koefisien gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi. Selain itu, karena permukaan
bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat
mempengaruhi dan menjamin dari tekanan air.
Rem cakram
mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya. Ukuran disc tambahkan
tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang
efisien, juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol.
Tetapi konstruksi yang sederhana mudah pada perawatannya penggantian pad.
- Piringan (disc)
Umumnya cakram atau
piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan
berlubang-lubang untuk ventilasi.
Tipe cakram lubang
terdiri dari pasangan piringan berlubang untuk menjamin pendinginan yang
baik,kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang
atau tahan lama
- Pad Rem
Pad (disc pad)
biasanya dibuat campuran metalik fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini
disebut dengan “semi metalik disc pad”. Pada
pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas yang diijinkan).
Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad, penggunaan
metalik plat (disebut dengan anti-sequal shim) dipasang pada sisi piston dari
pad untuk mencegah bunyi disaat pengereman berlangsung.
- Jenis-jenis Kaliper
Kaliper juga
disebut dengan cylinder body, memanggang piston-piston dan dilengkapi dengan
saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Kaliper dikelompokan sebagai
berikut menurut jenis pemasangannya:
1.
Type Fixed Caliper (double piston)
Kaliper
dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti digambarkan dibawah ini,
pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat
apabila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau
cakram.
Fixed Caliper
adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat.
Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara
cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini
membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis
Caliper Fixed ini sudah jarang digunakan.
2.
Type Floating Caliper (single piston)
Seperti terlihat
pada gambar piston banyak ditempatkan pada satu sisi caliper saja. Tekanan
hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan
pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi
pad (Reaksi b). Ini menyebabkan caliper bergeak kekanan dan menjepit cakram dan
terjadinya usaha tenaga pengereman.
- Type semi Floating (Tipe PS)
Kaliper dipasangkan
dengan bantuan dua buah pen pad torkue plit. Apabila rem bekerja maka body bergerak
masuk dengan adanya gerak piaton. Tekanan pengereman yang berlaku pada pad
bagaikan luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen kepada arah putaran.
Kekuatan reaksi pada bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini
sangat sederhana, tipe caliper ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan
memenuhi syarat semua perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini
sering digunakan pada cakram belakang yang rem parkirnya terpasang didalamnya.
3.2.
Sistem
Kopling
Kopling terletak di antara
engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan
bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan
putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.
Syarat-syarat Kopling
1.
Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran dari mesin
ke transmisi dengan lembut artinya
terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
2.
Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa selip
jika kopling sudah terhubung penuh, maka antara fly wheel dan plat kopling
tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan
putaran mesin harus dapat terpindahkan 100%.
3.
Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan
cepat.
A.
Komponen Unit Kopling
Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek
adalah:
1.
Plat Kopling
Berfungsi untuk meneruskan
tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi. plat
kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan
logam.
Bagian-bagian plat kopling meliputi :
a.
Clutch Hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling
dengan input shaft transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak
sedikit maju dan mundur.
b.
Disc Plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling
untuk menahan beban kerja.
c.
Torsion Dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan/ puntiran saat kopling
mulai menghubungkan/ meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun
deselerasi
d.
Kampas Kopling/ Facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi
pemindahan tenaga dan daya mesin optimal.
e.
Cushion Plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta
memperhalus kerja kopling.
f.
Paku Keling/ Rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion
plate serta menyatukan cushion plate dan disc plate.
2.
Plat penekan
Berfungsi untuk menekan plat
kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan pegas penekan.
3.
Pegas penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat
penekan.
4.
Rumah Kopling/ Tutup Kopling
Berfungsi untuk dudukan
komponen-komponen unit kopling, sebagai tumpuan tuas penekan serta untuk
memungkinkan terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat
dan cepat.
5.
Tuas Penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya
pedal kopling yang melalui bantalan pembebas untuk menekan pegas penekan.
6.
Bantalan Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya
dorong dari release fork ke tuas pembebas/ pegas diaphragma pada saat pedal
kopling ditekan.
7.
Garpu Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya
dorong/ tarik dari pedal kopling untuk menekan bantalan pembebas.
B. Cara Kerja Kopling
a.
Pada Saat Pedal Kopling Di Injak
Saat pedal kopling di injak
maka release fork akan menekan release bearing ke depan sekaligus menekan
diafragma spring sehingga diafragma spring akan mengungkit pressure plate.
Dengan demikian disc clutch akan terbebas sehingga putaran mesin tidak di
teruskan ke transmisi.
b.
Pada Saat Pedal Kopling Di Lepaskan
Saat kopling di lepas maka release fork kembali ke posisi
semula dan release bearing tidak menekan diafragma spring sehingga pressure plate
kembali menekan clutch disc dengan fly wheel sehingga daya dari mesin di
teruskan ke transmisi.
3.3.
Differential
A. Pengertian dan
Fungsi Gardan
Differential atau sering
dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke
poros roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar
untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses
pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang
kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan
untuk memutar poros engkol .
Gerak putar poros engkol pada
mesin ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila
akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke
as kopel lalu ke gardan . Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda sesuai
dengan beban dari kendaraan dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan
dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan
putaran dari mesin sampai ke roda , sehingga kendaraan atau mobil dapat
berjalan.
B. Komponen
Differential
Adapun komponen - komponen utama gardan adalah sebagai
berikut :
1.
Final gear : terdiri atas ring gear dan drive pinion .
2.
Differential gear : terdiri atas pinion gear , side gear
dan differential carrier.
Ukuran dari sebuah differential
atau gardan menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, mobil bertenaga
diesel yang memiliki tubuh yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan
bandel. Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis seperti
minibus dan sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun dalam proses
pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki kemampuan
yang sama sama baik.
Fungsi Differential
a.
Merubah arah putaran mesin
Sebagaimana Anda ketahui bahwa
posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as
kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan . Sehingga arah putaran
dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah
yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda (
yaitu maju ke depan ) .
b.
Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran
dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau
momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil ,
sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita
ketahui bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal
600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali.
Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti
poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol
ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus
diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol
tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat
bergerak atau berjalan.
c.
Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam
cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan
agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang
kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan
membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok
dengan baik.
C. LSD ( Limited Slip
Differential )
1. Viscous LSD
LSD ini terbilang cukup nyaman
apabila dipergunakan untuk harian, karena menggunakan sejenis fluida/oil,
dimana pada saat roda berputar secara berlebihan, oli akan mengental dan
menimbulkan efek mengunci pada roda tersebut sehingga tengan disalurkan ke rod
yang lainnya. kelemahan terletak pada kemampuan untuk menahan slip yang tidak
terlalu baik dibanding dengan mekanism yang lain.
2. Clutched LSD
LSD ini bereaksi terhadap torsi
as kopel (peghubung mesin dengan gardan). semakin cepat perputarannya,maka
semakin keras penekanan kopling (clutch). Kemampuan untuk menahan slip
terbilang cukup baik, karena ketika melakukan oversteer, sistem ini bekerja
pada torsi dan kecepatan. dan untuk drifting, LSD yang direkomendasikan adalah
jenis ini karena kemampuannya untuk men-sense torsi dan kecepatan. Kelemahannya
terletak pada maintenance-nya akibat kopling yang akan cepat aus.
3. Geared LSD
LSD type ini sangat kuat untuk
menahan slip dan free maintenance. Walaupun kenyamanannya berkurang cukup
drastis, tetapi pengurangan/hambatan ke tenaga lumayan bagus. LSD type ini
sangat bergantung pada torsi, bukan kecepatan tiap as roda. Jadi dengan kata
lain, LSD ini sangat mumpuni ketika dipakai dipermukaan kering, tetapi menjadi
kebalikan ketika dipakai dipermukaan licin. Keunggulan geared LSD yang tidak
dimiliki oleh Clutched LSD adalah bisa dipakai untuk mengatur torsi antara as
roda depan dan as roda belakang pada mobil-mobill 4WD /AWD.
Cara Kerja System LSD
Berdasarkan status inputnya,
ada 3 jenis status LSD, yaitu Load, No Load & Over Run. Dalam kondisi Load,
maka Kinerja kopling akan sejajar dengan perputaran dari as kopel. Sedangkan
pada kondisi No Load, Kinerja Kopling akan diturunkan menjadi kopling statis.
Sedangkan untuk kondisi Over Run, kinerja kopling punya kelakuan khusus yang
akan cenderung kearah 1 way, 1,5 way atau 2way.
LSD 1 way direkomendasikan
untuk kendaraan berpenggerak roda depan (FWD) dan tergolong type LSD yang
sangat aman, karena system ini berkerja pada saat berakselerasi saja. Untuk LSD
2way, type ini direkomendasikan bagi para drifter. Dengan mempergunakan LSD
type ini, dapat membantu para drifter melakukan drifting dengan baik pada saat
menikung, karena systemnya mampu berkerja pada saat akselerasi dan deselerasi.
Sedangkan untuk LSD 1.5way, sifatnya lebih cenderung diantara ke-2 type LSD ini
dimana pada jenis ini lebih kuat disektor akselerasi daripada deselerasi.
Penggunaan LSD membuat pegangan
kemudi semakin stabil karena daya yang dihasilkan mesin akan dibagi pada roda
kiri dan kanan, begitu juga pembagian tenaga bagian depan dan belakang mobil.
Hasilnya, respon menjadi lebih
baik sehingga membuat mobil tetap stabil sekalipun dipacu zig zag. LSD juga
mampu membuat mobil tetap terkendali sekalipun harus melewati medan berlumpur
atau bersalju. Untuk itulah, biasanya mobil-mobil di Eropa dan Amerika untuk
pabrikan standartnya sudah mengaplikasikan parts LSD..
BAB IV
KEGIATAN PRAKTIK
4.1. Mengganti Kanvas Rem Cakram
Avanza
1.
Alat dan Bahan
a.
Alat
-
Kunci Roda
-
Kunci Ring
-
Dongkrak
-
Jackstand
b.
Bahan
-
Brake pads
2.
Keselamatan Kerja
a.
Keselamatan Alat
-
Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati,
sesuai dengan SOP ( Standar Oprational Procedure ).
-
Jangan sampai alat kerja berserakan di tempat kerja.
b.
Keselamatan Bahan
-
Hindari kerusakan pada bahan kerja.
-
Pisahkan part – part yang telah rusak dan yang masih
bagus.
-
Jangan biarkan baut – baut dan mur berserakan di tempat
kerja.
c.
Keselamatan manusia
-
Gunakan baju praktik yang sesuai dengan badan kita.
-
Gunakan sarung tangan dan masker.
-
Bekerjalah dengan benar dan hati – hati.
3.
Proses Kerja
1.
Buka kap mesin.
2.
Tarik rem tangan, kemudian kendorkan mur roda depan
menggunakan kunci roda.
3.
Dongkrak bagian depan kendaraan.
4.
Pasang jackstand pada bagian frame kendaraan.
5.
Simpan kembali dongkrak ke ruang peralatan.
6.
Lepaskan mur roda.
7.
Lepaskan roda depan kendaraan.
8.
Lepaskan baut sub pin caliper dengan menggunakan kunci
ring. Simpan bautnya pada wadah yang disediakan untuk mencegah baut tersebut
hilang.
9.
Buka caliper, dan lepaskan brake pads dari dudukan
caliper. Simpan brake pads pada wadah yang telah disediakan.
10. Sebelum melakukan
penggantian brake pads, periksa terlebih dahulu keolengan Brake disc dengan
menggunakan dial indicator. Bila keolengannya melebihi limit, maka brake disc
harus di bubut atau di ganti. Bila brake disc masih baik, maka haluskan
permukaan brake disc menggunakan amplas.
11. Bersihkan permukaan
brake disc, dan brake caliper dengan menyemprotkannya dengan tekanan angin dari
kompresor menggunakan air gun.
12. Sebelum melakukan
pemasangan brake pads baru, pres caliper piston dengan bantuan brake pads bekas
dan kunci roda. Pengeppress-an piston ini bertujuan untuk menyesuaikan pad baru
dengan kaliper.
-
Untuk rem cakram kanan, pasangkan brake pads sebelah kiri
pada dudukan caliper. Kemudian pasangkan
baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston dengan
menggunakan kunci roda seperti gambar dibawah ini hingga piston beserta sil nya
masuk seluruhnya kedalam kaliper.
-
Untuk rem cakram kiri, pasangkan brake pads sebelah kanan
pada dudukan caliper. Kemudian pasangkan
baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston kaliper dengan cara seperti
pada gambar dibawah hingga piston beserta sil nya masuk ke dalam kaliper.
13. Pasangkan brake
pads pada dudukan caliper. Jangan tertukar antara brake pads bagian dalam dan
bagian luar. Brake pads bagian dalam terdapat bekas tekanan piston pada bagian
belakangnya. Karena brake pads ini diganti, maka setelah pemasangan brake pads,
tekan – tekan pedal rem hingga pijakan pedal rem keras.
14. Tutup brake pads
dengan brake caliper. Pasang dan kencangkan kembali baut sub pin caliper pada
caliper menggunakan kunci ring.
15. Pasangkan roda
depan beserta mur-nya. Pres terlebih dahulu mur roda depan sebelum kendaraan
diturunkan untuk mencegah kerusakan pada roda pada saat kendaraan diturunkan.
16. Dongkrak bagian
depan kendaraan. Lepaskan jackstand dari frame, lalu turunkan bagian depan
kendaraan dengan hati – hati dengan menggunakan dongkrak.
17. Kencangkan mur roda
depan dan belakang dengan menggunakan kunci roda.
18. Periksa dan
sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang menggunakan tire pressure tester
hingga sesuai standar.
Tekanan udara ban depan = 30 Psi.
Tekanan udara ban belakang = 32 Psi.
4.2. Mengganti Clutch Disc, dan rumah kopling
1.
Alat Dan Bahan
a.
Alat
-
Kunci Ring 12 – 14
. dan 14 – 17
-
Handle dan Sambungannya
-
Kunci Sok 12 , 14 , dan 17
-
Rachet Handle
-
Kunci Pas 12 – 14
-
Tang lancip
b.
Bahan
-
Satu set kopling ( Clutch cover, dan clutch disc )
2.
Keselamatan Kerja
a.
Keselamatan Alat
-
Gunakan peralatan kerja dengan benar.
-
Jangan biarkan alat kerja berserakan di lantai.
-
Simpan kembali alat kerja ke tempatnya apabila telah
digunakan.
b.
Keselamatan Bahan
-
Pisahkan bahan kerja yang masih bagus dengan yang tidak.
-
Simpan transmisi dan propeler shaft di tempat yang telah dialasi
untuk menghindari kerusakan.
c.
Keselamatan Manusia
-
Gunakan baju praktik yang sesuai dengan tubuh kita.
-
Gunakan sepatu pelindung untuk melindungi kaki.
3.
Proses Kerja
i.
Persiapan
1.
Buka kap mesin.
2.
Lepaskan terminal negatif baterai.
3.
Angkat kendaraan dengan menggunakan dongkrak.
4.
Pasang jack stand di bawah kendaraan.
ii.
Pembongkaran
5.
Lepaskan sensor speedometer, clutch cable, dan karet - karet lain dari
trasmisi.
6.
Lepaskan cross member dari dudukannya. Untuk melepaskan
bautnya, gunakan kunci sok 17 untuk membukanya. Lepaskan baut nya secara
menyilang.
7.
Turunkan propeler shaft, dengan melepaskan baut yang
mengikatnya dengan differential terlebih dahulu, kemudian baut bagian tengah
pada body. Dengan menggunakan kunci ring 12 – 14.
8.
Setelah menurunkan propeler shaft, turunkan tansmisi.
Lepaskan baut – baut yang mengikat transmisi dengan mesin menggunakan kunci sok
14 dan kunci sok 17.
9.
Lepaskan clutch
cover dan clutch disc dari flyweel, dengan melepas baut – baut pengikatnya
menggunakan kunci sock 12 secara menyilang. Gunakan rachet handle untuk
mempercepat pelepasan bautnya. Hati – hati jangan sampai clutch disc jatuh
terbanting ke lantai.
iii.
Pemasangan
10. Bersihkan permukaan rumah transmisi dan
release fork dengan menyemptokan angin bertekanan.
11. Siapkan clutch cover ( tipe diaphragma spring
), clutch disc.
12. Pasangkan relase bearing baru pada release
fork. Kunci release bearing dengan memasang kawat penguncinya menggunakan tang
lancip.
13. Pasangkan clutch cover dan clutch disc pada
flywheel, dengan menggunakan SST clutch pilot aligner atau centre clutch untuk
meluruskan lubang tengah clutch disc dengan lubang tengah pada flywheel. Pasang
centre clutch pada lubang tengah kopling, lalu pasang clutch cover. Kencangkan
baut – baut pengikat clutch cover secara menyilang menggunakan kunci sok 12,
lalu lepaskan centre clutch.
14.
Lepaskan clutch
pilot aligner. Naikkan transmisi menggunakan dongkrak transmisi dan pasangkan
transmisi pada dudukannya ( mesin ) dengan mengencangkan baut – bautnya
menggunakan kunci sok 14 dan kunci sok 17. Gunakan impact gun untuk mempercepat
pengencangannya, dan keraskan baut – bautnya menggunakan kunci sok dengan
handle-nya.
15.
Pasangkan
propeler shaft pada transmisi dan differential. Pasangkan dan kencangkan baut
bagian tengah propeler shaft yang mengikatnya dengan body terlebih dahulu, lalu
pasangkan baut bagian belakang propeler shaft yang mengikatnya dengan
differential. pasangkan baut – bautnya menggunakan kunci ring 12 – 14 atau
kunci sok 12 ( bagian belakang ) dan 14 ( bagian tengah ).
16.
Pasangkan cross
member baut – baut nya menggunakan kunci sok 14. Gunakan impact gun untuk
mempercepat pengencangannya, dan kencangkan baut – nya menggunakan handle.
17.
Pasangkan sensor
speedometer, kabel kopling, karet – karet dan kabel - kabel lainnya pada
transmisi.
18.
Periksa kembali
hasil pekerjaannya.
iv.
Penutupan
19. Turunkan kendaraan dengan dongkrak
20.
Setel ketinggian
pedal kopling. Ketinggian pedal kopling harus distel dengan mengendorkan baut
pedalnya hingga ketinggiannya ( H ) 181 mm – 191 mm. setelah ketinggiannya sesuai,
keraskan kembali bautnya.
21.
Setel kebebasan
release fork kopling, dengan memutarkan baut penyetel nya yang berada di dekat
trasmisi ( ujung clutch cable ) hingga kopling terasa tidak terlalu ringan atau
berat.
4.3. Mengganti Gigi – Gigi Differential
1. Alat dan
Bahan
a. Alat
- Dial
Indicator
- Kunci
sok 24
- Kunci
ring 12 – 14
- Kunci
pas 12 - 14
- Palu
plastik
- Obeng (
- )
b. Bahan
- 1 unit
kendaraan L300
2. Keselamatan
Kerja
1. Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya memakai pakaian kerja/
wear park.
2. Jangan menaruh kunci/
alat-alat disaku pakaian kerja sehingga tidak membahayakan diri kita sendiri
dan orang lain.
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
4. Lakukan pekerjaan dengan teliti dan hati hati.
3. Proses
Kerja
a. Melepas poros-poros roda
Melepas poros-poros roda itu sangat penting, karena itu dapat memperlancar
pelepasan differential dari kendaraan, yaitu dengan melepas mur penahan poros
penggerak aksel, kemudian tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu
luncur. Setelah terlepas lalu diperiksa gigi pada poros roda, ternyata gigi
pada poros roda sudah aus dan perlu diganti.
b. Lepas poros propeler dari
diferensial
Setelah melepas poros roda lalu melepas poros propeller, yaitu dengan
membuat tanda terlebih dahulu pada kedua flens, kemudian lepas keempat baut dan
mur.
c. Lepas differential dari axle
housing
Sebelum dilepas oli harus dikuras dulu, jika sudah habis kemudian lepas,
tetapi jika sulit dilepas, jangan gunakan obeng atau pahat karena dapat merusak
paking atau permukaan dudukan. Ternyata setelah dilepas paking sudah rusak, dan
diganti.
d. Pemeriksaan differential
sebelum di bongkar
Bila timbul suara diferensial, lakukan pemeriksaan awal berikut, sebelum
pembongkaran untuk menentukan penyebab suara.
Kemudian Periksa keolangan roda gigi ring. Keolengan maksimum 0,10 mm
(0,0039 in). Setelah pengukuran ternyata hasilnya sama dengan keolengan
maksimum yaitu 0,10mm, Jadi tidak perlu mengganti roda gigi ring, disamping itu
roda gigi ring masih baru. Bila
keolengan lebih besar dari nilai maksimurn, gantilah roda gigi ring.
Setelah memeriksa keolengan ring gear, kemudian Periksa backlash roda gigi
ring. Backlash 0,13 - 0,18 mm (0,0051 - 0,0071 in).Dan setelah diukur hasilnya
kurang dari nilai spesifikasi, jadi dilakukan penyetelan kembali backlas,
setelah disetel yang hedua kalinya hasilnya pun sama yaitu 0,14mm
e. Pembongkaran
differential Lepas flens penyambung, dengan menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan mur, lalu Menggunakan SST untuk menahan flens, lepas
mur 09330 – 00021, kemudain gunakan SST, lepas flens penyambung. SST 09330 - 00021
Setelah melepas flens penyambung, kemudian
Lepas perapat oli dan penahan oli. Menggunakan SST, lepas perapat oli
dari diferensial carrier. SST 09308 – 10010, Lepas penahan oli.
Setelah melepas penahan oli kemudian lepas differential case dan ring gear
dari differential carier dengan cara buat tanda pada tutup bantalan dan
diferensial carrier, kemudian lepas dua pengunci mur penyetel, lalu Lepas tutup bantalan dan penyetel.
Setelah differential terlepas, kemuduan lepas pinion penggerak dari
diferensial carrier.
f. Melepas roda gigi ring (ring
gear)
Lepas baut pengikat roda gigi ring dan plat pengunci, kemudian buatlah
tanda pada roda gigi ring dan differential case, lalu gunakan palu plastic atau
tembaga, pukul roda gigi ring untuk melepaskan dari differential case.
g. Membomngkar differential case
Setelah roda gigi ring terlepas, kemudian bongkar differential case dengan
menggunakan palu dan drip, keluarkan pen. Lalu lepas poros pinion, dua roda
gigi pinion dengan cincin dorong.
2. PEMERIKSAAN KOMPONEN
DIFFERENTIAL
a. Memeriksa bagian penggerak
sudut
Yang diperiksa yaitu bagian pasak mur pengikat flens, keausan dudukan
bantalan poros pinion, dan keausan gigi pinion dan gigi korona. Setelah
melakukan pemeriksaan, ternyata hasilnya masih baik, tidak ada yang aus.
b. Memeriksa bagian dari
differential case
Memeriksa keausan permukaan gesek bantalan, keausan poros roda gigi planet,
dan keausan gigi planet dan gigi satel.
3. PERAKITAN DIFFERENTIAL
a. Merakit differential case
Pasang cincin dorong yang tepat dan roda gigi samping. Mengikuti petunjuk
tabel berikut ini, pilihlah cincin dorong yang dapat memberikan backlash
spesifikasi. Pilihlah cincin dengan ketebalan
yang sama untuk kedua sisi. Kemudian memasang planetary gear kedalam
differential case.
b. Memasang pen
Menggunakan palu dan drip, pasang pen masuk pada bak diferensial dan lubang
poros pinion.
c. Memasang roda gigi ring pada differential case
Sebelum memasang ring gear terlebih dahulu Bersihkan permukaan kontak
pada diferensial case, kemudian panaskan
roda gigi ring pada 100°C (212°F) di dalam pemanas oli, setelah itu bersihkan
permukaan kontak pada roda gigi ring dengan bahan pembersih.
Kemudian segera pasangkan roda gigi ring pada diferensial case. Tepatkan
tanda pada roda gigi ring dan differential case, Oleskan oli roda gigi pada
baut pengikat roda gigi ring.kemudian
Pasang plat pengunci dan baut pengikat. Kencangkan baut dengan merata,
sedikit demi sedikit, dengan momen 985 kg-cm. Lalu dengan menggunakan palu dan
drip, takik plat pengunci.
d. Pasang poros pinion
e. Memasang flens penyambung
Pasang flens penyambung dengan Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru,
Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.SST 09330 - 00021
f. Memasang differential case dan
roda gigi ring pada differential carier
Pasang luncuran luar bantalan pada masing- masing bantalan, dan pastikan
luncuran luar tidak tertukar antara kiri dan kana
g. Memasang mur penyetel
Pasang mur penyetel pada masing- masing carier, dan pastikan ulir terkait
dengan benar.
h. Memasang tutup bantalan
Tempatkan tanda pada tutup bantalan dan carier, kemudian pasang kedua baut
tutup bantalan, dua atau tiga ulir, dan tekan tutup bantalan dengan menggunakan
tangan.
i. Mengencangkan ring penyetel
Kencangkan ring penyetel kiri dan
kanan sampai mendapatkan posisi yang diinginkan atau menyetel gesekan antara
gigi ring dan gigi pinion sampai baik dan benar. Kemudian kencangkan baut tutup
bantalan.
4. MEMASANG DIFFERENTIAL PADA
KENDARAAN
a. Pasang gasket
pada rumah axsel, kemudian pasang differential pada rumah axsel, dan kencangkan
Ke 12 baut pengikat.
b. Memasang poros propelel
Tempatkanlah tanda pada kedua flens, kemudian pasang flens dengan empat baut dan mur tersebut.
c. Periksa permukaan oli
diferensial.
Isilah dengan oIi roda gigi hypoid bila diperlukan.
Tingkat oli : API GL-5, oIi roda gigi hypoid
Viskositas : SAE
90
Kapasitas 1 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 Imp, qts)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Praktek kerja
industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh seluruh siswa /
siswi SMK. Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi
pendidikan kita, terutam praktik
yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri ini
siswa dapat memperoleh gambaran sacara langsung pada situasi pekerjaan di
perusahaan dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk melatih kerja
secara langsung dan disiplin kerja yang tinggi agar kelak di kemudian hari
tidak merasa canggung lagi. Disamping itu juga mudah-mudahan nantinya dapat
menjadi tenaga kerja yang handal
5.2. Saran
1.
Sebaiknya pelaksanaan prakerin
itu dilaksanakan pada waktu kelas XI sebab yang kami rasakan adalah terlalu
merepotkan apabila segala macam tes dan kewajiban yang harus kami lakukan di
tumpuk pada satu tahun ( kelas XII ), seperti pelaksanaan prakerin itu sendiri,
pembuatan laporan, sidang prakerin,
ujikom, UN, US, belum lagi kami harus mengejar ketertinggalan pelajaran untuk
semester ini.
2.
Pembimbingan selama waktu
kegiatan prakerin haruslah merata dan sering dilaksanakan, tidak hanya ke
beberapa orang di instansi yang sama sedangkan yang lainnya tidak,juga jangan
hanya sekali karena akan ada rasa berbeda bila kami siswa prakerin diberi
perhatian lebih dan dibantu dalam mengatasi masalah-masalah yang kami hadapi di
tempat pelaksanaan prakerin.
3.
Para pembimbing pra sidang
seharusnya menyibukan diri dengan siswa prakerin karena saya melihat banyak
sekali yang kebingungan bagaimana menyusun laporan prakerin yang baik. Kalaupun
tidak, berilah penjelasan yang sejelas jelasnya tentang bagaimana cara
pembuatan laporan prakerin yang baik dan benar.
4.
Pihak sekolah seharusnya lebih
profesional dalam memilih instansi apa yang mencetak buku jurnal prakerin
karena kualitasnya yang sangat aneh dan desain yang sangat menjauhkan nama
sekolah kita sebagai sekolah percontohan. Lebih baik pendesainan buku jurnal
tersebut diserahkan atau di lombakan kepada siswa seluruh sekolah atau kepada
kami siswa prakerin khususnya jurusan Otomotif.
DAFTAR PUSTAKA
- New Step 1 Training Manual Toyota
- Training Centre Isuzu