Kamis, 04 Desember 2014

Contoh Laporan Prakerin Otomotif

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PAPANDAYAN MOTOR
JL. Papandayan no. 120 Garut Telp. (0262) 233888
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Prakerin
Tahun Ajaran 2014 – 2015



DISUSUN OLEH :
NAMA            :           Usep Muklas
NIS                 :           121310338
KELAS           :           XII – TKR 2

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Jalan Suherman No. 90 PO BOX 103 Telp. /Fax. 0262 – 233141 Garut

Email : smknegeri2garut@yahoo.co.id


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat atas segala limpahan karunia ruang dan waktu sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri di Papandayan Motor dengan baik.
Penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh selama melakukan prakerin di Papandayan Motor serta berdasarkan keterangan dari pembimbing dan para staf di lingkungan kerja yang dengan ikhlas telah memberikan kontribusi bagi saya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Saya  ucapkan terimakasih kepada:
1.    Bapak Drs. H. Aban Suryana, MSi sebagai Kepala SMK Negeri 2 Garut
2.    Bapak Drs.Gusti Gunawan S.Pd selaku ketua Pelaksana Prakerin
3.    Bapak Nando Susanto S.Pd.  sebagai ketua program Teknik Kendaraan Ringan
4.    Bapak Drs. H Latif  selaku pembimbing pra sidang.
5.    Bapak Lani selaku kepala bengkel Papandayan Motor.
6.     Bapak Nurdin selaku pembimbing di Papandayan Motor.
7.    Pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap Laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua. Amiin.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas, yang memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan Prektek Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa  agar dapat bersaing di dunia industri. Karena prakerin merupakan salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( servis ) pada kendaraan. Oleh karena itu, siswa siswa  lulusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) di SMK sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri. Salah satu industri di bidang otomotif adalah Papandayan Motor.
Papandayan Motor merupakan sebuah perusahaan yang terletak di kabupaten Garut yang menggeluti bidang jasa perbaikan, servis, dan perawatan pada kendaraan, juga menggeluti bidang perdagangan yang mendistribusikan mobil – mobil dengan segala merek. Perusahaan ini hampir selalu menerima siswa prakerin, karena sangat terkenal dikalangan masyarakat sekitar. Oleh karena itu Papandayan Motor kadang kekurangan karyawan, dan siswa prakerin merupakan salah satu solusi untuk menutupinya.
Saya memilih Papandayan Motor untuk tempat prakerin karena selain tempatnya yang masih terbilang dekat, banyak transportasi yang ada, juga tempatnya sangat cocok untuk saya dalam mencari ilmu pengetahuan dibidang otomotif dan juga disana pekerjaannya tidak menyeleweng dari kompetensi jurusan.

1.2.         Tujuan Praktik Kerja Industri
1.    Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2.    Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri dengan lingkungan Sekolah;
3.    Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas;
4.    Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akan pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;
5.    Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku sekolah;
6.    Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar jurusan; dan.

1.3.         Manfaat Praktik Kerja Industri
1.    Manfaat Bagi Siswa
     Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan selama mengikuti program Praktek Kerja Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal peluang dimasa depan sebagai persiapan membangun karier dibidangnya.Selain itu juga sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan Praktek Kerja Industri.Manfaat yang bisa didapat juga sebagai pengenalan, pemahaman, berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan hal positif lainnya yang bermanfaat.


2.    Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.    Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak industri. Juga sebagai umpan balik penyempurnaan program Praktek Kerja Industri, sistem pembelajaran, menyelaraskan kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan sistem pembelajaran di Praktek Kerja Industri. Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah untuk menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.

1.4.         Tujuan Penulisan Laporan
1.    Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2.    Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.
3.    Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang prakerin.
4.    Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.

1.5.         Metode Yang Digunakan
Untuk menyusun laporan ini kami berusaha untuk mengumpulkan informasi profil perusahaan atau instansi dan hal-hal yang berhubungan dengan Otomotif dan data-data yang diperoleh dari hasil prakerin terhadap pembimbing dan staf karyawan, baik berupa informasi suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan dengan otomotif.

1.6.         Landasan Hukum Praktek Kerja Industri
1.    UU No.2 Tahun 1998
2.    PP No. Tahun 1990
3.    PP No.39 Tahun 1992
4.    Keputusan Mendikbud No. 0490-U/1992

1.7.         Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin
Kegiatan prakerin yang saya lakukan bertempat di Papandayan Motor yang beralamat di Jalan Papandayan nomor 120 Garut. Waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 1 Juli 2014 hingga 30 September 2014 dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00.
1.8.         Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara membedakan mana Brake Pads rem cakram yang masih bagus dan tidak?
b.      Bagaimana cara mengetahui gejala plat kopling yang telah aus?
c.       Bagaimana langkah kerja cara mengganti ring gear differential?
1.9.         Sistematika Penulisan Laporan
Untuk sistematika penyusunan laporan prakerin ini, penulis deskripsikan berdasarkan bagian-bagian, sebagai berikut:
1.    BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan, dasar hukum, waktu dan tempat kegiatan, rumusan masalah dan sistematika penulisan laporan.
2.    BAB II KONDISI PERUSAHAAN
Meliputi profil perusahaan, sejarah singkat perusahaan, jabatan anggota perusahaan, tugas dan wewenang masing masing bagian, dan fasilitas - fasilitas pendukung pada perusahaan.
3.    BAB III KAJIAN TEORI
Meliputi materi bahasan dan gangguan – gangguan pada komponen.
4.    BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Meliputi kegiatan prakerin
5.    BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran.





BAB II
KONDISI TEMPAT PRAKERIN
2.1.          Profil perusahaan
Nama perusahaan                    : Papandayan Motor
Berdiri                                     : Tahun1990
Alamat                                                : Jln. Papandayan no. 120 Garut
Kepala Bengkel                       : Lani
Bidang usaha                          : Perbaikan dan showroom mobil
Nomor telepon                        : (0262) 233888
2.2.          Sejarah Singkat Perusahaan
                      

                        Papandayan Motor, merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1990 oleh Bapak Somantri. Perusahaan ini bertempat di Jalan Papandayan nomor 120 Garut. Perusahaan ini melayani perbaikan mobil dan sekaligus showroom mobil.
                        Pada awalnya perusahaan ini hanya melayani perbaikan mobil saja, tetapi semakin perusahaan ini semakin maju dan akhirnya mendirikan sebuah showroom mobil dari berbagai merek mobil.
                        Pemilik sekaligus pendiri perusahaan ini yaitu bapak Somantri. Kepala bengkel perusahaan ini bernama Lani. Perusahaan ini memiliki 3 orang mekanik dan beberapa sales yang bekerja di bagian showroom dan toko spare part.
2.3.          Bidang Usaha
Papandayan Motor bergerak dibidang usaha perbaikan mobil sekaligus showroom mobil dengan berbagai merek dagang mobil.




 
 
  

BAB III
KAJIAN TEORITIS
3.1.      Rem Cakram
Rem cakram  (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).


Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi. Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan menjamin dari tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya. Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang sederhana mudah pada perawatannya penggantian pad.
  1. Piringan (disc)


Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk ventilasi.
Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik,kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama

  1. Pad Rem


Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalik fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan “semi metalik disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas yang diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad, penggunaan metalik plat (disebut dengan anti-sequal shim) dipasang pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi disaat pengereman berlangsung.

  1. Jenis-jenis Kaliper
Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memanggang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Kaliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:
1.      Type Fixed Caliper (double piston)


Kaliper dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti digambarkan dibawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat apabila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.
Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang digunakan.

2.      Type Floating Caliper (single piston)

Seperti terlihat pada gambar piston banyak ditempatkan pada satu sisi caliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (Reaksi b). Ini menyebabkan caliper bergeak kekanan dan menjepit cakram dan terjadinya usaha tenaga pengereman.

  1. Type semi Floating (Tipe PS)

Kaliper dipasangkan dengan bantuan dua buah pen pad torkue plit. Apabila rem bekerja maka body bergerak masuk dengan adanya gerak piaton. Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagaikan luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen kepada arah putaran. Kekuatan reaksi pada bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan memenuhi syarat semua perawatan dan memiliki kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan pada cakram belakang yang rem parkirnya terpasang didalamnya.

3.2.          Sistem Kopling
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.


Syarat-syarat Kopling
1.      Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan lembut      artinya terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
2.      Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa selip jika kopling sudah terhubung   penuh, maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan   putaran mesin harus dapat terpindahkan 100%.
3.      Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
A.    Komponen Unit Kopling
Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek adalah:
1.      Plat Kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke input shaft transmisi. plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan bahan asbes dan logam.



Bagian-bagian plat kopling meliputi :
a.        Clutch Hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling dengan input shaft transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit maju dan mundur.
b.      Disc Plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan beban kerja.
c.       Torsion Dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan/ puntiran saat kopling mulai menghubungkan/ meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun deselerasi
d.      Kampas Kopling/ Facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan daya mesin optimal.
e.       Cushion Plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus kerja kopling.
f.       Paku Keling/ Rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta menyatukan cushion plate dan disc plate.
2.      Plat penekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan pegas penekan.


3.      Pegas penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.

4.      Rumah Kopling/ Tutup Kopling
Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai tumpuan tuas penekan serta untuk memungkinkan terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat.
5.      Tuas Penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan pembebas untuk menekan pegas penekan.
6.      Bantalan Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas pembebas/ pegas diaphragma pada saat pedal kopling ditekan.


7.      Garpu Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong/ tarik dari pedal kopling untuk menekan bantalan pembebas.
B.   Cara Kerja Kopling
a.       Pada Saat Pedal Kopling Di Injak
Saat pedal kopling di injak maka release fork akan menekan release bearing ke depan sekaligus menekan diafragma spring sehingga diafragma spring akan mengungkit pressure plate. Dengan demikian disc clutch akan terbebas sehingga putaran mesin tidak di teruskan ke transmisi.
b.      Pada Saat Pedal Kopling Di Lepaskan
Saat kopling di lepas maka release fork kembali ke posisi semula dan release bearing tidak menekan diafragma spring sehingga pressure plate kembali menekan clutch disc dengan fly wheel sehingga daya dari mesin di teruskan ke transmisi.

3.3.          Differential
A.    Pengertian dan Fungsi Gardan
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu  gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol .
Gerak putar poros engkol pada mesin ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan . Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda sesuai dengan beban dari kendaraan dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda , sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

B.     Komponen Differential
Adapun komponen - komponen utama gardan adalah sebagai berikut :
1.      Final gear             : terdiri atas ring gear dan drive pinion .
2.      Differential gear : terdiri atas pinion gear , side gear dan differential carrier.
Ukuran dari sebuah differential atau gardan menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, mobil bertenaga diesel yang memiliki tubuh yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan bandel. Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis seperti minibus dan sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun dalam proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki kemampuan yang sama sama baik.
Fungsi Differential
a.       Merubah arah putaran mesin
Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan . Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) .

b.      Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
c.       Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik.



C.    LSD ( Limited Slip Differential )
1.      Viscous LSD
LSD ini terbilang cukup nyaman apabila dipergunakan untuk harian, karena menggunakan sejenis fluida/oil, dimana pada saat roda berputar secara berlebihan, oli akan mengental dan menimbulkan efek mengunci pada roda tersebut sehingga tengan disalurkan ke rod yang lainnya. kelemahan terletak pada kemampuan untuk menahan slip yang tidak terlalu baik dibanding dengan mekanism yang lain.
2. Clutched LSD
LSD ini bereaksi terhadap torsi as kopel (peghubung mesin dengan gardan). semakin cepat perputarannya,maka semakin keras penekanan kopling (clutch). Kemampuan untuk menahan slip terbilang cukup baik, karena ketika melakukan oversteer, sistem ini bekerja pada torsi dan kecepatan. dan untuk drifting, LSD yang direkomendasikan adalah jenis ini karena kemampuannya untuk men-sense torsi dan kecepatan. Kelemahannya terletak pada maintenance-nya akibat kopling yang akan cepat aus.
3.      Geared LSD
LSD type ini sangat kuat untuk menahan slip dan free maintenance. Walaupun kenyamanannya berkurang cukup drastis, tetapi pengurangan/hambatan ke tenaga lumayan bagus. LSD type ini sangat bergantung pada torsi, bukan kecepatan tiap as roda. Jadi dengan kata lain, LSD ini sangat mumpuni ketika dipakai dipermukaan kering, tetapi menjadi kebalikan ketika dipakai dipermukaan licin. Keunggulan geared LSD yang tidak dimiliki oleh Clutched LSD adalah bisa dipakai untuk mengatur torsi antara as roda depan dan as roda belakang pada mobil-mobill 4WD /AWD.
Cara Kerja System LSD
Berdasarkan status inputnya, ada 3 jenis status LSD, yaitu Load, No Load & Over Run. Dalam kondisi Load, maka Kinerja kopling akan sejajar dengan perputaran dari as kopel. Sedangkan pada kondisi No Load, Kinerja Kopling akan diturunkan menjadi kopling statis. Sedangkan untuk kondisi Over Run, kinerja kopling punya kelakuan khusus yang akan cenderung kearah 1 way, 1,5 way atau 2way.
LSD 1 way direkomendasikan untuk kendaraan berpenggerak roda depan (FWD) dan tergolong type LSD yang sangat aman, karena system ini berkerja pada saat berakselerasi saja. Untuk LSD 2way, type ini direkomendasikan bagi para drifter. Dengan mempergunakan LSD type ini, dapat membantu para drifter melakukan drifting dengan baik pada saat menikung, karena systemnya mampu berkerja pada saat akselerasi dan deselerasi. Sedangkan untuk LSD 1.5way, sifatnya lebih cenderung diantara ke-2 type LSD ini dimana pada jenis ini lebih kuat disektor akselerasi daripada deselerasi.
Penggunaan LSD membuat pegangan kemudi semakin stabil karena daya yang dihasilkan mesin akan dibagi pada roda kiri dan kanan, begitu juga pembagian tenaga bagian depan dan belakang mobil.
Hasilnya, respon menjadi lebih baik sehingga membuat mobil tetap stabil sekalipun dipacu zig zag. LSD juga mampu membuat mobil tetap terkendali sekalipun harus melewati medan berlumpur atau bersalju. Untuk itulah, biasanya mobil-mobil di Eropa dan Amerika untuk pabrikan standartnya sudah mengaplikasikan parts LSD..








BAB IV
KEGIATAN PRAKTIK
4.1.    Mengganti Kanvas Rem Cakram Avanza
1.      Alat dan Bahan
a.       Alat
-          Kunci Roda
-          Kunci Ring
-          Dongkrak
-          Jackstand
b.      Bahan
-          Brake pads
2.      Keselamatan Kerja
a.       Keselamatan Alat
-          Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati, sesuai dengan SOP ( Standar Oprational Procedure ).
-          Jangan sampai alat kerja berserakan di tempat kerja.
b.      Keselamatan Bahan
-          Hindari kerusakan pada bahan kerja.
-          Pisahkan part – part yang telah rusak dan yang masih bagus.
-          Jangan biarkan baut – baut dan mur berserakan di tempat kerja.
c.       Keselamatan manusia
-          Gunakan baju praktik yang sesuai dengan badan kita.
-          Gunakan sarung tangan dan masker.
-          Bekerjalah dengan benar dan hati – hati.
3.      Proses Kerja
1.      Buka kap mesin.
2.      Tarik rem tangan, kemudian kendorkan mur roda depan menggunakan kunci roda.
3.      Dongkrak bagian depan kendaraan.
4.      Pasang jackstand pada bagian frame kendaraan.
5.      Simpan kembali dongkrak ke ruang peralatan.
6.      Lepaskan mur roda.
7.      Lepaskan roda depan kendaraan.
8.      Lepaskan baut sub pin caliper dengan menggunakan kunci ring. Simpan bautnya pada wadah yang disediakan untuk mencegah baut tersebut hilang.
9.      Buka caliper, dan lepaskan brake pads dari dudukan caliper. Simpan brake pads pada wadah yang telah disediakan.
10.  Sebelum melakukan penggantian brake pads, periksa terlebih dahulu keolengan Brake disc dengan menggunakan dial indicator. Bila keolengannya melebihi limit, maka brake disc harus di bubut atau di ganti. Bila brake disc masih baik, maka haluskan permukaan brake disc menggunakan amplas.
11.  Bersihkan permukaan brake disc, dan brake caliper dengan menyemprotkannya dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun.
12.  Sebelum melakukan pemasangan brake pads baru, pres caliper piston dengan bantuan brake pads bekas dan kunci roda. Pengeppress-an piston ini bertujuan untuk menyesuaikan pad baru dengan kaliper.
-          Untuk rem cakram kanan, pasangkan brake pads sebelah kiri pada dudukan caliper. Kemudian  pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston dengan menggunakan kunci roda seperti gambar dibawah ini hingga piston beserta sil nya masuk seluruhnya kedalam kaliper.
-          Untuk rem cakram kiri, pasangkan brake pads sebelah kanan pada dudukan caliper. Kemudian  pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ).  Ungkit piston kaliper dengan cara seperti pada gambar dibawah hingga piston beserta sil nya masuk ke dalam kaliper.
13.  Pasangkan brake pads pada dudukan caliper. Jangan tertukar antara brake pads bagian dalam dan bagian luar. Brake pads bagian dalam terdapat bekas tekanan piston pada bagian belakangnya. Karena brake pads ini diganti, maka setelah pemasangan brake pads, tekan – tekan pedal rem hingga pijakan pedal rem keras.
14.  Tutup brake pads dengan brake caliper. Pasang dan kencangkan kembali baut sub pin caliper pada caliper menggunakan kunci ring.
15.  Pasangkan roda depan beserta mur-nya. Pres terlebih dahulu mur roda depan sebelum kendaraan diturunkan untuk mencegah kerusakan pada roda pada saat kendaraan diturunkan.
16.  Dongkrak bagian depan kendaraan. Lepaskan jackstand dari frame, lalu turunkan bagian depan kendaraan dengan hati – hati dengan menggunakan dongkrak.
17.  Kencangkan mur roda depan dan belakang dengan menggunakan kunci roda.
18.  Periksa dan sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang menggunakan tire pressure tester hingga sesuai standar.
Tekanan udara ban depan                         =          30        Psi.
Tekanan udara ban belakang             =          32        Psi.

4.2.    Mengganti Clutch Disc, dan rumah kopling
1.      Alat Dan Bahan
a.       Alat
-          Kunci Ring  12 – 14 . dan 14 – 17
-          Handle dan Sambungannya
-          Kunci Sok 12 , 14 , dan 17
-          Rachet Handle
-          Kunci Pas 12 – 14
-          Tang lancip
b.      Bahan
-          Satu set kopling ( Clutch cover, dan clutch disc )
2.      Keselamatan Kerja
a.       Keselamatan Alat
-          Gunakan peralatan kerja dengan benar.
-          Jangan biarkan alat kerja berserakan di lantai.
-          Simpan kembali alat kerja ke tempatnya apabila telah digunakan.
b.      Keselamatan Bahan
-          Pisahkan bahan kerja yang masih bagus dengan yang tidak.
-          Simpan transmisi dan propeler shaft di tempat yang telah dialasi untuk menghindari kerusakan.
c.       Keselamatan Manusia
-          Gunakan baju praktik yang sesuai dengan tubuh kita.
-          Gunakan sepatu pelindung untuk melindungi kaki.
3.      Proses Kerja
i.                    Persiapan
1.      Buka kap mesin.
2.      Lepaskan terminal negatif baterai.
3.      Angkat kendaraan dengan menggunakan dongkrak.
4.      Pasang jack stand di bawah kendaraan.
ii.                  Pembongkaran
5.      Lepaskan sensor speedometer,  clutch cable, dan karet - karet lain dari trasmisi.
6.    Lepaskan cross member dari dudukannya. Untuk melepaskan bautnya, gunakan kunci sok 17 untuk membukanya. Lepaskan baut nya secara menyilang.
7.    Turunkan propeler shaft, dengan melepaskan baut yang mengikatnya dengan differential terlebih dahulu, kemudian baut bagian tengah pada body. Dengan menggunakan kunci ring 12 – 14.
8.    Setelah menurunkan propeler shaft, turunkan tansmisi. Lepaskan baut – baut yang mengikat transmisi dengan mesin menggunakan kunci sok 14 dan kunci sok 17.
9.       Lepaskan clutch cover dan clutch disc dari flyweel, dengan melepas baut – baut pengikatnya menggunakan kunci sock 12 secara menyilang. Gunakan rachet handle untuk mempercepat pelepasan bautnya. Hati – hati jangan sampai clutch disc jatuh terbanting ke lantai.
iii.    Pemasangan
10.   Bersihkan permukaan rumah transmisi dan release fork dengan menyemptokan angin bertekanan.
11.   Siapkan clutch cover ( tipe diaphragma spring ), clutch disc.
12.   Pasangkan relase bearing baru pada release fork. Kunci release bearing dengan memasang kawat penguncinya menggunakan tang lancip.
13.   Pasangkan clutch cover dan clutch disc pada flywheel, dengan menggunakan SST clutch pilot aligner atau centre clutch untuk meluruskan lubang tengah clutch disc dengan lubang tengah pada flywheel. Pasang centre clutch pada lubang tengah kopling, lalu pasang clutch cover. Kencangkan baut – baut pengikat clutch cover secara menyilang menggunakan kunci sok 12, lalu lepaskan centre clutch.
14.      Lepaskan clutch pilot aligner. Naikkan transmisi menggunakan dongkrak transmisi dan pasangkan transmisi pada dudukannya ( mesin ) dengan mengencangkan baut – bautnya menggunakan kunci sok 14 dan kunci sok 17. Gunakan impact gun untuk mempercepat pengencangannya, dan keraskan baut – bautnya menggunakan kunci sok dengan handle-nya.
15.      Pasangkan propeler shaft pada transmisi dan differential. Pasangkan dan kencangkan baut bagian tengah propeler shaft yang mengikatnya dengan body terlebih dahulu, lalu pasangkan baut bagian belakang propeler shaft yang mengikatnya dengan differential. pasangkan baut – bautnya menggunakan kunci ring 12 – 14 atau kunci sok 12 ( bagian belakang ) dan 14 ( bagian tengah ).
16.      Pasangkan cross member baut – baut nya menggunakan kunci sok 14. Gunakan impact gun untuk mempercepat pengencangannya, dan kencangkan baut – nya menggunakan handle.
17.      Pasangkan sensor speedometer, kabel kopling, karet – karet dan kabel - kabel lainnya pada transmisi.
18.      Periksa kembali hasil pekerjaannya.
iv.                Penutupan
19.    Turunkan kendaraan dengan dongkrak
20.      Setel ketinggian pedal kopling. Ketinggian pedal kopling harus distel dengan mengendorkan baut pedalnya hingga ketinggiannya ( H ) 181 mm – 191 mm. setelah ketinggiannya sesuai, keraskan kembali bautnya.
21.      Setel kebebasan release fork kopling, dengan memutarkan baut penyetel nya yang berada di dekat trasmisi ( ujung clutch cable ) hingga kopling terasa tidak terlalu ringan atau berat.

4.3.                Mengganti Gigi – Gigi Differential
1.         Alat dan Bahan
a.         Alat
-           Dial Indicator
-           Kunci sok 24
-           Kunci ring 12 – 14
-           Kunci pas 12 - 14
-           Palu plastik
-           Obeng ( - )
b.         Bahan
                        -           1 unit kendaraan L300
2.         Keselamatan Kerja
1.         Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya memakai pakaian kerja/ wear park.
2.         Jangan menaruh  kunci/ alat-alat disaku pakaian kerja sehingga tidak membahayakan diri kita sendiri dan orang lain.
3.         Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
4.         Lakukan pekerjaan dengan teliti dan hati hati.
3.         Proses Kerja
a.    Melepas poros-poros roda
Melepas poros-poros roda itu sangat penting, karena itu dapat memperlancar pelepasan differential dari kendaraan, yaitu dengan melepas mur penahan poros penggerak aksel, kemudian tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur. Setelah terlepas lalu diperiksa gigi pada poros roda, ternyata gigi pada poros roda sudah aus dan perlu diganti.
b.    Lepas poros propeler dari diferensial
Setelah melepas poros roda lalu melepas poros propeller, yaitu dengan membuat tanda terlebih dahulu pada kedua flens, kemudian lepas keempat baut dan mur.
c.    Lepas differential dari axle housing
Sebelum dilepas oli harus dikuras dulu, jika sudah habis kemudian lepas, tetapi jika sulit dilepas, jangan gunakan obeng atau pahat karena dapat merusak paking atau permukaan dudukan. Ternyata setelah dilepas paking sudah rusak, dan diganti.
d.    Pemeriksaan differential sebelum di bongkar
Bila timbul suara diferensial, lakukan pemeriksaan awal berikut, sebelum pembongkaran untuk menentukan penyebab suara.  Kemudian Periksa keolangan roda gigi ring. Keolengan maksimum 0,10 mm (0,0039 in). Setelah pengukuran ternyata hasilnya sama dengan keolengan maksimum yaitu 0,10mm, Jadi tidak perlu mengganti roda gigi ring, disamping itu roda gigi ring masih baru.  Bila keolengan lebih besar dari nilai maksimurn, gantilah roda gigi ring.
Setelah memeriksa keolengan ring gear, kemudian Periksa backlash roda gigi ring. Backlash 0,13 - 0,18 mm (0,0051 - 0,0071 in).Dan setelah diukur hasilnya kurang dari nilai spesifikasi, jadi dilakukan penyetelan kembali backlas, setelah disetel yang hedua kalinya hasilnya pun sama yaitu 0,14mm
e.    Pembongkaran differential Lepas flens penyambung, dengan menggunakan palu dan pahat,  longgarkan takikan mur, lalu  Menggunakan SST untuk menahan flens, lepas mur 09330 – 00021, kemudain gunakan SST, lepas flens penyambung. SST  09330 - 00021
Setelah melepas flens penyambung, kemudian  Lepas perapat oli dan penahan oli. Menggunakan SST, lepas perapat oli dari diferensial carrier. SST 09308 – 10010, Lepas penahan oli.
Setelah melepas penahan oli kemudian lepas differential case dan ring gear dari differential carier dengan cara buat tanda pada tutup bantalan dan diferensial carrier, kemudian lepas dua pengunci mur penyetel, lalu  Lepas tutup bantalan dan penyetel.
Setelah differential terlepas, kemuduan lepas pinion penggerak dari diferensial carrier.
f.     Melepas roda gigi ring (ring gear)
Lepas baut pengikat roda gigi ring dan plat pengunci, kemudian buatlah tanda pada roda gigi ring dan differential case, lalu gunakan palu plastic atau tembaga, pukul roda gigi ring untuk melepaskan dari differential case.
g.    Membomngkar differential case
Setelah roda gigi ring terlepas, kemudian bongkar differential case dengan menggunakan palu dan drip, keluarkan pen. Lalu lepas poros pinion, dua roda gigi pinion dengan cincin dorong.
2.    PEMERIKSAAN KOMPONEN DIFFERENTIAL
a.    Memeriksa bagian penggerak sudut
Yang diperiksa yaitu bagian pasak mur pengikat flens, keausan dudukan bantalan poros pinion, dan keausan gigi pinion dan gigi korona. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata hasilnya masih baik, tidak ada yang aus.

b.    Memeriksa bagian dari differential case
Memeriksa keausan permukaan gesek bantalan, keausan poros roda gigi planet, dan keausan gigi planet dan gigi satel.
3.    PERAKITAN DIFFERENTIAL
a.    Merakit differential case
Pasang cincin dorong yang tepat dan roda gigi samping. Mengikuti petunjuk tabel berikut ini, pilihlah cincin dorong yang dapat memberikan backlash spesifikasi.  Pilihlah cincin dengan ketebalan yang sama untuk kedua sisi. Kemudian memasang planetary gear kedalam differential case.
b.    Memasang pen Menggunakan palu dan drip, pasang pen masuk pada bak diferensial dan lubang poros pinion.
c.    Memasang  roda gigi ring pada differential case
Sebelum memasang ring gear terlebih dahulu Bersihkan permukaan kontak pada  diferensial case, kemudian panaskan roda gigi ring pada 100°C (212°F) di dalam pemanas oli, setelah itu bersihkan permukaan kontak pada roda gigi ring dengan bahan pembersih.
Kemudian segera pasangkan roda gigi ring pada diferensial case. Tepatkan tanda pada roda gigi ring dan differential case, Oleskan oli roda gigi pada baut pengikat roda gigi ring.kemudian  Pasang plat pengunci dan baut pengikat. Kencangkan baut dengan merata, sedikit demi sedikit, dengan momen 985 kg-cm. Lalu dengan menggunakan palu dan drip, takik plat pengunci.
d.    Pasang poros pinion
e.    Memasang flens penyambung
Pasang flens penyambung dengan Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru, Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.SST 09330 - 00021
f.     Memasang differential case dan roda gigi ring pada differential carier
Pasang luncuran luar bantalan pada masing- masing bantalan, dan pastikan luncuran luar tidak tertukar antara kiri dan kana
g.    Memasang mur penyetel
Pasang mur penyetel pada masing- masing carier, dan pastikan ulir terkait dengan benar.
h.    Memasang tutup bantalan
Tempatkan tanda pada tutup bantalan dan carier, kemudian pasang kedua baut tutup bantalan, dua atau tiga ulir, dan tekan tutup bantalan dengan menggunakan tangan.
i.      Mengencangkan ring penyetel
 Kencangkan ring penyetel kiri dan kanan sampai mendapatkan posisi yang diinginkan atau menyetel gesekan antara gigi ring dan gigi pinion sampai baik dan benar. Kemudian kencangkan baut tutup bantalan.
4.    MEMASANG DIFFERENTIAL PADA KENDARAAN
a.    Pasang gasket pada rumah axsel, kemudian pasang differential pada rumah axsel, dan kencangkan Ke 12  baut pengikat.
b.     Memasang poros propelel
Tempatkanlah tanda pada kedua flens, kemudian pasang flens dengan  empat baut dan mur tersebut.
c.    Periksa permukaan oli diferensial.
Isilah dengan oIi roda gigi hypoid bila diperlukan.
Tingkat oli                        :           API GL-5, oIi roda gigi hypoid
Viskositas                        :            SAE 90
Kapasitas 1 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 Imp, qts)








BAB V
PENUTUP
5.1.      Kesimpulan
            Praktek kerja industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh seluruh siswa / siswi SMK. Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi pendidikan kita, terutam praktik yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri ini siswa dapat memperoleh gambaran sacara langsung pada situasi pekerjaan di perusahaan dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk melatih kerja secara langsung dan disiplin kerja yang tinggi agar kelak di kemudian hari tidak merasa canggung lagi. Disamping itu juga mudah-mudahan nantinya dapat menjadi tenaga kerja yang handal
5.2.     Saran
1.    Sebaiknya pelaksanaan prakerin itu dilaksanakan pada waktu kelas XI sebab yang kami rasakan adalah terlalu merepotkan apabila segala macam tes dan kewajiban yang harus kami lakukan di tumpuk pada satu tahun ( kelas XII ), seperti pelaksanaan prakerin itu sendiri, pembuatan laporan,  sidang prakerin, ujikom, UN, US, belum lagi kami harus mengejar ketertinggalan pelajaran untuk semester ini.
2.    Pembimbingan selama waktu kegiatan prakerin haruslah merata dan sering dilaksanakan, tidak hanya ke beberapa orang di instansi yang sama sedangkan yang lainnya tidak,juga jangan hanya sekali karena akan ada rasa berbeda bila kami siswa prakerin diberi perhatian lebih dan dibantu dalam mengatasi masalah-masalah yang kami hadapi di tempat pelaksanaan prakerin.
3.    Para pembimbing pra sidang seharusnya menyibukan diri dengan siswa prakerin karena saya melihat banyak sekali yang kebingungan bagaimana menyusun laporan prakerin yang baik. Kalaupun tidak, berilah penjelasan yang sejelas jelasnya tentang bagaimana cara pembuatan laporan prakerin yang baik dan benar.
4.    Pihak sekolah seharusnya lebih profesional dalam memilih instansi apa yang mencetak buku jurnal prakerin karena kualitasnya yang sangat aneh dan desain yang sangat menjauhkan nama sekolah kita sebagai sekolah percontohan. Lebih baik pendesainan buku jurnal tersebut diserahkan atau di lombakan kepada siswa seluruh sekolah atau kepada kami siswa prakerin khususnya jurusan Otomotif.


DAFTAR PUSTAKA
  1. New Step 1 Training Manual Toyota
  2. Training Centre Isuzu